Hello blogwalker!
It's 10 p.m and I guess those insomnias are probably going to get themeselves ready of tonight's show. I told you this time, I'm not one of them. I swear.
Well, back to main topic. I'm gonna share my very funny story of flooding in Yogyakarta. Jadi ceritanya, sekarang aku anak pabrik banget. Sering bolak-balik ke pabrik yang menurutku jauh hahaha karna keseharianku cuma kampus kos yang jaraknya sangat dekat. Sedekat nadi. Pabrik tersebut aku kunjungi dalam rangka tugas akhir. Demi skripsweet apapun kulakukan #ea.
Dan berkat pabrik aku akhirnya merasakan adanya banjir di Yogyakarta. Buat yang pernah bilang kalo Semarang kaline banjir, sepertinya lagu itu perlu di update. Karena saya sebagai warga tulen Semarang sama sekali tidak pernah merasakan banjir. #bangga.
Perjalanan menuju pabrik sangatlah panjang. Hal yang aku takutkan cuma satu, yaitu ngelamun di jalan. Ketika perjalanan panjang, aku pernah melamun "betapa kerasnya perjuangan teman-teman yg bolak-balik rumah kampus demi menimba ilmu...". Padahal aku yg kosannya cuma 5 menit, gak jarang (agak) telat. #kelewatwoles.
Darisitu aku mulai mengambil kesimpulan, semakin jauh jarak seseorang dari kampus, maka tanggung jawab akan semakin besar. Karna jauhnya berasa. Kemudian aku berfikir untuk ngelaju kampus - rumah. Tapi aku rasa ideku adalah ide terbodoh karna rumahku di semarang lol. Tanggung jawab seharusnya datang dari diri kita masing-masing, no matter what happen.
Jadi, perjalanan menuju ke daerah pabrik di kalasan sungguh melelahkan. Aku pernh ketawa sendiri di motor, ketika:
(1) ada kresek indomaret nyangkut di depan motor. Bukannya dicopot aku malah uji laju kecepatan, apakah dengan kecepatan tinggi kresek akan terbang dengan sendirinya? Ataukah justru semakin menyangkut? Oke lupakan. Karna jawabannya adalah, aku copot di lampu merah karena gemes 2 kali lampu merah gak terbang-terbang.
(2) kena cipratan air oleh kendaraan besar. Mungkin orang akan marah pas kena cipratan air di jalanan banjir nan hujan. Tapi aku malah merasa dicipratin air dari bus berkecepatan tinggi bagaikan main ke wahana air. Seru sih, tapi habis itu cuci running shoes + celana yg bikin males.
(3) mesin kendaraan mati di lampu merah. Aku sadar mungkin mesin sedang lelah habis kena panas kemasukan air, tapi aku malah biasa-biasa aja. Mungkin malu dikit tapi it's okay, namanya juga banjir. Tapi gatau juga mungkin kalo situasi sedang genting akan panik banget.
(4) berhadapan dengan ibu-ibu. Mungkin kami sesama wanita, tapi sungguh aku ga paham udah beberapa kali aku mengalami hal ini. Jadi waktu nyebrang, dan arahnya berlawanan, aku kan sering tuh ngasih jalan duluan ke orang, nah ketika aku bertemu ibu-ibu pasti akan berujung pada diem-dieman...... sampe-sampe aku sering keceplosan bilang "silakan bu....." supaya si ibu mau jalan duluan baru aku. ini berasa dijalan normal, padahal itu di jalan raya. *ZzZzzz
Ngomong-ngomong survey. Aku bingung harus memulai darimana hahaha. Bye. Imma bout to sleep
Ngomong-ngomong survey. Aku bingung harus memulai darimana hahaha. Bye. Imma bout to sleep